Perang Pandan di Desa Tenganan

>> Saturday, June 26, 2010

Seru dan unik. Itulah kata-kata yang bisa menggambarkan pendapatku untuk suatu acara tradisi yang tadi sore aku saksikan di Desa Tenganan, 3 km dari Candidasa, Kabupaten Karangasam, dan sekitar 65 km dari Denpasar. Desa Tenganan termasuk salah satu desa Bali Aga, yaitu desa-desa dengan masyarakat yang masih memegang tradisi kuno.

Dalam ritual ini sekelompok pria, saling mencoba melukai satu sama lain dengan daun pandan berduri. Walau dilengkapi dengan perisai anyaman ata, badan-badan mereka tidak luput dari luka luka.
Bunyi musik tradisional menambah semangat mereka untuk mencoba menyerang satu sama lain. Semua dilakukan dengan tanpa rasa amarah, malah dibumbui canda tawa. Para penengah akan segera melerai apabila sudah mulai emosional atau mulai masuk ketingkat yang berbahaya. Yang lebih penting adalah pandan tidak boleh diarahkan ke wajah.  Dalam pertarungan ini tidak ada yang menang atau kalah.  Semuanya dalam suasana persahabatan.

Perang pandan adalah ritual tarian mekare-kare yang pada dasarnya adalah upacara untuk Dewa Indra yang merupakan Dewa Perang, untuk menjaga keselamatan desa dan juga mungkin ada hubungannya  dengan pengorbanan darah. Acara ini hanya bisa disaksikan di desa ini, dua hari berturut turut. Awalnya ada persiapan, termasuk persembahan di pura, pemotongan pandan dan makan bersama. Acara perang pandan di mulai pukul 2 siang, dan pihak luar boleh bergabung selama memakai pakaian tradisional sarung dan topi. Sebelum perang dilaksanakan, tuak di tuang ke tanah. Suara teriakan dan tawa menghidupkan suasana. Sekitar jam 4 sore, acara selesai dan dilanjutkan dengan mengolesi luka dengan ramuan rempah dan diikuti makan bersama di balai perkumpulan. Semuanya berjalan damai dan menikmati suasana yang lebih mirip perayaan.

Karena jadualnya hanya sekali setahun dan waktunya di bulan Juni, informasi kapan lagu acara tersebut bisa di cek di http://www.karangasemtourism.com/. Bagi penyuka fotografi, acara ini selalu menjadi atraksi yang menarik dan mengundang walaupun lokasinya lumayan jauh di desa Tenganan.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP